Miris, Keterbatasan fasilitas, GenBI Jember Hadir Lakukan Aksi Kemanusiaan

Jember, 23/3/2019 - Kali ini GenBI Jember berkunjung ke salah satu musholla Al-Hidayah yang ada di daerah Puger tepatnya di desa Kasiyan Puger. GenBI merupakan salah satu komunitas dari mahasiswa UNEJ  dan IAIN  sebagai penerima beasiswa bank indonesia Jember yang memiliki program kerja di bidang lingkungan dan sosial. Latar belakang kegiatan ini dikarenakan kondisi musholla Al–Hidayah yang sangat memprihatinkan. Mushola Al - hidayah  merupakan musholla yang dibangun atas wujud empati salah satu warga desa kasiyan puger dengan tujuan untuk memajukan dan memberikan pendidikan baca tulis al quran kepada anak anak di desa tersebut.

Upaya ini dilakukan dikarenakan mirisnya kesadaran masyarakat atas kehidupan religius di desa tersebut.  Mushalla Al hidayah sendiri berdiri di atas bekas kandang hewan ternak milik salah satu warga kasiyan puger. GenBI berkunjung ke mushalla Al Hidayah untuk memberikan sedikit bantuan berupa peralatan yang dibutuhkan di musholla tersebut. Hal ini merupakan upaya peduli dari mahasiswa terhadap niat baik salah satu warga pendiri musholla tersebut.

Selain digunakan untuk tempat beribadah, musholla Al-Hidayah juga  digunakan untuk  sarana pembelajaran yang dilakukan secara ikhlas oleh sepasang suami istri yaitu ida (41) dan mukit (46). Musholla ini bertempat di Puger Kasiyan dusun kerajan 2, rw 02 rw 11. Melihat ruangan yang hanya 4x2 meter itu tidak cukup menampung santrinya yang jumlahnya berkisar 36 orang itupun sudah tergabung dari yang TK sampai kuliah. Walaupun dengan fasilitas seadanya, antusias mereka dalam menimba ilmu agama sangat tinggi.

Metode yang digunakan dalam mengajar pun masih kuno yaitu menggunakan metode salaf, ngaji kitab, latibul haddab, sholat, serta iqro'.

"Memang keinginan anak-anak untuk mengaji sangat tinggi, walupun fasilitas yang kami sediakan sangat terbatas, kami tetap mengajarkan mereka dengan ikhlas tanpa meminta finansial dari orangtua mereka"  pangkas ida guru ngaji di musholla.

Tidak hanya itu "kami membangun musholla ini karena melihat Pengaruh lingkungan yang semakin merusak akhlak anak-anak dan juga melihat musolla-musholla terdekat tidak digunakan untuk belajar ngaji, sehingga kita berinisiatif untuk mengajari ngaji walau fasilitas yng serba seadanya. Cita" membangun musolla yng kita miliki yaa adaa tapi juga masih blum tercapai" tambahnya.

Mohammad Wasil selaku Team Leader mengatakan bahwa "kegiatan kami ini berbeda dengan yang sebelumnya kami melihat musholla ini memang benar-benar membutuhkan, walaupun musholla ini memerlukan dana yang banyak tetapi kami hadir untuk juga menyumbang walaupun hanya sebatas Sapu lidi, kemuncing, karpet, sajadah, kipas, pengharum ruangan, cikrak, tempat sampah, dengan harapan agar bisa sedikit membantu sesuai apa yang dibutuhkan oleh mereka".

Tidak hanya itu "Memang kondisi di musholla ini sangat miris sekali karena saya melihat dari terbatasnya fasilitas mereka harus saling mengalah satu sama lain ketika solat berjamaah kadang ada yang solat terlebih dahulu sehabis itu gantian karena memang ruang yang sekecil itu tidak bisa menampung sejumlah santri yang jumlahnya lumayan banyak itu" jelasnya.

Editor: Muhammad Nurul Yaqin

Komentar