PKL Manfaatkan Momen Istighosah 'Asyuro
da Do'a Bersama di Car Free Day Jember
Kawasan hari bebas kendaraan bermotor atau "car free day"
(CFD) di Jalan dr. Sudirman, Jember semakin dipadati (PKL) yang di kenal pedagang kaki lima
menggelar aneka ragam barang dagangan mereka dengan memanfaatkan momen Istighosah
'Asyuro dan Do'a Bersama yang digelar oleh Pemkab Jember.
Rupanya ribuan orang berbondong-bondong dalam mengikuti acara tersebut,
"kegiatan itu diikuti oleh ribuan orang se Kecamatan di jember dari paling
barat Kecamatan jombang higga ketimur Kecamatan silo, untuk pesertanya dari
khalangan masyarakat umum dan juga santri se Jember", ucap Abdurrahman selaku
panitia Istighosah 'Asyuro tersebut.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Jember, Serangkaian
kegiatannya pun sangat menarik mulai dari festifal qiroati, gebyar moharrom,
hingga ditutup dengan do’a akhir tahun hijriyah secara bersama dari sekian ribu
orang yang guyub di lapangan kota ini, tambah Abdurrahman.
Dari kegiatan istighosah 'asyuro dan do'a bersama
justru dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para PKL yang alamatnya pun berbeda-beda.
Tidak hanya itu, menariknya lagi momentum itu juga bertepatan dengan acara CFD,
jadi banyak diantara mereka yang berolahraga santai, seperti lari, bermain
volli dan menikmati suasana CFD.
Pada Minggu, 8/9/2019, di kawasan CFD di Jember itu, tampak dipadati
ratusan pedagang aneka jenis makanan, minuman ringan, lemek untuk duduk, mainan
anak-anak dan barang lainnya memadati kawasan itu.
Bahkan lokasi yang dijadikan tempat menggelar dagangan, tidak hanya
di sekitar Jalan dr. Sudirman saja,
tetapi meluas ke dalam area lapangan.
Sejumlah titik kawasan tersebut menjadi tempat pedagang menjajakan
dagangan dengan membuka lapak seadanya, berjualan keliling dan juga membuka
stand di sekitar area Istighosah 'Asyuro yang di gelar itu.
Kawasan car free day ini menjadi tempat berjualan yang menjanjikan
keuntungan lumayan, apalgi ada momen Istighosah dan Do'a bersama ini tentunya
di padati oleh masyarakat se Jember dan juga dipadati warga kota yang sedang menikmati
hari libur bersama teman dan keluarganya. "Kondisi ramai ini sangat kami
nantikan untuk berjualan menambah penghasilan keluarga," ujar Agung salah
seorang pedagang dari tanggul ini.
Penghasilan yang di dapat juga berbeda dengan hari-hari biasa berjualan,
pada intinya pedagang banyak diuntungkan dengan adanya momen seperti ini,
tegasnya.
Tambah Mina yang juga pedagang di area CFD, “untuk penghasilan
juga tergantung rizki, walaupun dalam kondisi ramai begini kadang tidak
menutupi kemungkinan penghasilannya sama seperti hari-hari biasanya, tetapi
kebanyakan dengan adanya kegiatan seperti ini pastinya menambah omset pedagang,
tuturnya.
Seorang warga Jember Ahmad mengatakan, bersama
sejumlah saudaranya hampir setiap hari Minggu meluangkan waktu ke kawasan CFD untuk
berolahraga dan menikmati udara segar pagi yang bebas dari polusi asap knalpot
kendaraan bermotor.
Momen CFD ini dirasa sangat bagus sekali apalagi
dibenturkan dengan kesibukan kerja selama hari aktif, CFD inilah yang
menjadikan saya berserta keluarga bisa berkumpul dan menikmati kuliner khas
jember, imbuhnya.
Kawasan yang ditetapkan Pemerintah Kota Jember sebagai daerah
terlarang dilalui kendaraan bermotor mulai pukul 06.00-10.00 WIB setiap hari ,
merupakan tempat cukup menyenangkan untuk melepaskan kepenatan dari aktivitas
rutin.
Selain dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga dan santai bersama
keluarga, kawasan CFD juga menjadi tempat mempererat tali silaturahmi dan
menikmati aneka jenis makanan tradisional yang jarang ditemui pada hari biasa.
Butuh masukan
BalasHapusCoba detailkan...mengapa, kenapa, mereka berjualan di momen istigosah... mungkin ada data yg lebih menarik...tidak hanya sekedar penghasilan saja
HapusEnggeh siaappp, berarti kurang dalam ngeh pak untuk beritanya
Hapus